Selasa, 03 Oktober 2017

Beautiful Desire - 12

NOT FOR UNDERAGE
WARNING: 21+


Oh Tuhan.

Elsa memejamkan mata pasrah. Entah apa yang terlintas di pikirannya hingga dengan mudah ia mengikuti perintah Rexan untuk ke kantor lelaki itu sepulang sekolah. Rexan dan pengaruhnya ternyata tak terlalu bagus untuk Elsa.

"Ah!" Elsa menjambak rambut Rexan, mendorong kepala lelaki itu ke lehernya yang mendamba.

"Milikku." Rexan mendesis di telinganya. Lengannya dengan possesif memeluk tubuh Elsa di pangkuannya. Gadis itu jelas bisa merasakan betapa Rexan menginginkan sesuatu di balik celana dalamnya.

Kemudian, bibir Rexan kembali bertemu bibirnya. Menciumnya keras, bergairah. Tak cukup sampai di situ, Rexan memanjakan Elsa dengan remasan lembut di payudara. Dan Elsa kembali melenguh karenanya.

"Oh Elsa, Elsaku, milikku," Rexan menyatukan kening mereka. Menggosokkan pucuk hidung mereka. "Buka matamu."

Biru itu redup, semakin menggoyahkan pertahanan diri Rexan yang sudah hampir hancur. Dan Rexan kembali menautkan bibir mereka dalam sebuah ciuman dalam.

Elsa memundurkan kepala terengah-engah. Bibirnya panas, seluruh tubuhnya panas oleh percikan gairah yang Rexan nyalakan. Pintu diketuk dan Elsa buru-buru mengaitkan branya kembali dan mengancingkan seragam. Hal itu dihadiahi senyuman geli Rexan.

"Masuk." gumam Rexan sembari mengetatkan pelukannya agar Elsa diam di pangkuannya. Gadis itu dengan segera menyembunyikan wajah di dadanya ketika pintu dibuka.

Emilia masuk dan wajahnya bersemu melihat bosnya tengah memangku gadis itu, namun begitu ia tetap tersenyum profesional dan menyampaikan maksudnya. "Mr. Nasuma telah menunggu untuk meeting Pak."

Rexan mengangguk, sebelum menjawab ia lebih dulu berbisik di telinga Elsa. "Kutinggal sebentar?" dan gadis itu, yang belum pulih dari malunya hanya mengangguk.

"Aku akan ada di ruang meeting dalam lima belas menit."

"Baik Pak."

Setelah mendengar pintu ditutup, barulah Elsa mengangkat wajah. Rexan dengan lembut membelai wajah gadis itu, ibu jarinya di bibir bawahnya dan matanya kembali berkabut.

"Ini hari ke tujuh," gumam Rexan serak.

Elsa menahan napasnya. "Ya," bisiknya membenarkan.

Rexan mendekap kembali gadis itu ke dadanya. "Oh, sayang. Aku berjanji kita akan bercinta. Dengan keras dan intens. Kamu dengar? Keras dan intens."

"Ya."

Rexan mengulum senyum main-mainnya ketika berkata, "Aku yakin vaginamu sudah siap untukku. Tunggu aku sekitar empat puluh lima menit dan kita pasti bercinta."

"Ya," jawab Elsa terengah. "Empat puluh lima menit."

***

"Apa kamu tau seberapa cantiknya dirimu hm?" Rexan menanamkan ciuman di punggung Elsa.

"Tidak."

"Oh kamu sangat cantik sayang. Dan kamu milikku. Menungging cantik!" Rexan memukul pantat gadis itu dan Elsa memekik. Ia menahan berat tubuhnya dengan menumpukannya di kedua siku, payudaranya bergelantungan dengan indah. Pucuk hidung Rexan di bibir vaginanya dan Elsa melenguh.

Lelaki itu membuka bibir vagina Elsa dengan jemarinya, lalu mengecupnya ringan. Satu jarinya menyelip masuk kemudian berputar.

"Rexan, please.." Elsa menggoyang pinggulnya, tak tahan dengan gerakan memutar Rexan yang terlalu pelan. Menyiksa.

"Ssh, diam Els. Atau ini akan semakin lama." dijilatnya vagina Elsa rakus, sedikit menekan di bagian keras seperti biji kacang hijau gadis itu.

Rexan yang tiba-tiba menjauh membuat Elsa mendesah kecewa, tapi kemudian gadis itu mengerang nikmat saat Rexan menyatukan dirinya dari belakang dan menghentaknya keras, cepat dan dalam.

"Rexan, pengamannya!" Elsa menjerit.

"Aku benci benda itu! Ohh, kamu sangat nikmat!"

Elsa memutar pinggul, menyentak berlawanan hingga milik Rexan tenggelam lebih dalam. Oh ya ampun.. keluar.. masuk.. keluar.. masuk.. nikmat sekali..

"Datanglah Els! Berikan padaku!"

Elsa mengejang, desahan kencangnya menggema di kamar Rexan. Dan Rexan melonglong nikmat dari tenggorokannya saat ia menyusul orgasme Elsa yang memukau. Ia berguling, menarik Elsa ke lengannya lalu memeluknya erat.

"Terimakasih, aku mencintaimu Els." Rexan memegang dagu Elsa dan mulutnya bertemu dengan mulut gadis itu yang terbuka. Elsa terengah ketika Rexan menggosok pucuk hidungnya dengan hidung lelaki itu. "Aku tidak tau kapan perasaan ini tumbuh. Mungkin saat pertama kali aku menciummu, bercinta denganmu atau melihat kamu. Atau saat tiba-tiba kamu menghindariku. Aku butuh kamu. Aku tak ingin kamu pergi Els, jangan pernah pergi dariku atau aku sendiri yang akan mengikatmu di sisiku."

Elsa memberanikan diri menyentuh pipi Rexan, lelaki itu menikmati dengan mata tertutup. Menangkup tangan Elsa agar tetap berada disana.

"Aku tidak Rexan. Aku tak akan pergi." bisiknya tercekat. Bagaimana ia bisa pergi kalau ia telah lebih dulu mencintai Rexan? Dan mendengar lelaki itu juga mencintainya terasa.. indah.

"Kamu milikku."

Senyum Elsa melebar, "Ya Rexan, ya."

"Ya ampun." Rexan terkekeh, "Apa yang kamu lakukan padaku Elsa?"

Tak ada jawaban berarti dari Elsa karena apa yang Rexan tanyakan hanyalah bentuk ketidakpercayaan lelaki itu bahwa dirinya sudah seperti remaja labil yang baru merasakan cinta. Cinta yang benar-benar cinta. Rexan tak hanya mencintai tubuh Elsa, tapi semua yang ada pada diri gadis itu. Jangan tanya mengapa Rexan mencintainya karena Rexan pun tak bisa menelaah apalagi memaparkan alasannya. Setelah beberapa tahun berlalu, akhirnya Rexan jatuh cinta lagi. Terhadap seorang gadis mungil yang kini terlelap di pelukannya.

Oh, tidak. Elsa tak tidur. Gadis itu hanya memejamkan mata. Rexan mengecup bibirnya dengan keras dan mata gadis itu terbuka. Kecupan itu disusul lumatan-lumatan dalam yang berlangsung lama. Elsa dengan sendirinya melingkarkan sebelah kakinya ke pinggang Rexan dan Rexan mendorong pinggulnya maju. Kejantanannya kembali tenggelam di liang hangat Elsa. Keduanya mendesah bersamaan.

Dan, ya, mereka terjatuh dalam jurang kenikmatan. Lagi.

***


Next: Beautiful Desire - 13

1 komentar:

  1. 1xbet korean - Legalbet
    1xbet korean. Website · Website. kadangpintar 1xbet ld · Website · 1xbet ld. Website. 1xbet หารายได้เสริม ld. Website. 1xbet ld. Website. 1xbet ld. Website. 1xbet 1xbet ld. Website.

    BalasHapus

Berkomentarlah dengan sopan yaa :)

My Step Brother - 6 (Ending)

Chapter 6 ( Ending) Dua hari kemudian Bian membuka akun instagramnya. Gerahamnya segera saja bergemeletuk menahan geram ketika menda...